Harga
Berita

Pasar Kripto Terkoreksi, Altcoin dan Memecoin Berguguran Usai Reli Singkat

— Euforia pasar kripto atas meredanya inflasi ternyata hanya bertahan sehari. Setelah sempat menguat kemarin, harga-harga altcoin kini kembali melemah tajam. Dogecoin (DOGE), Solana (SOL), Cardano (ADA), dan sejumlah altcoin utama lainnya tercatat mengalami penurunan signifikan dalam 24 jam terakhir, seiring investor kembali berlindung di aset yang dianggap lebih aman seperti Bitcoin.

Harga Dogecoin turun sebesar 5,8% ke level $0,19. Tron (TRX) melemah 6,8% menjadi $0,2717, sementara Cardano (ADA) turun 5,1%. Penurunan serupa juga terjadi pada Avalanche (AVAX) yang merosot 5,4% ke $20,83, Sui (SUI) yang jatuh 5,6% ke $3,27, serta Chainlink (LINK) yang tergelincir 6,7% ke $14,15.

Solana (SOL) yang sempat menunjukkan tren positif dalam beberapa pekan terakhir, kini melemah 3,9% ke $157,89. Sementara XRP juga turut menyusut 3,7% menjadi $2,23, menurut data dari CoinGecko.

Berbeda dengan altcoin, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) masih relatif tangguh dalam menghadapi tekanan pasar. BTC hanya turun 2%, sementara ETH melemah 1,5% dalam periode yang sama.

Koreksi Wajar atau Pertanda Bahaya?

Para analis menyebut bahwa gejolak ini lebih merupakan koreksi wajar setelah kenaikan sebelumnya, bukan pertanda perubahan sentimen pasar secara fundamental.

“Meski mungkin terlihat mengejutkan bahwa altcoin terpukul di tengah sentimen pasar yang positif, saya tidak melihat pergerakan ini sebagai sesuatu yang tidak biasa atau dramatis,” ujar Dr. Kirill Kretov, Senior Automation Expert di CoinPanel dilansir dari Decrypt.

Kretov menambahkan bahwa altcoin memang secara alami lebih berisiko dibanding Bitcoin dan Ethereum. “Pergerakan harga di bawah 5% adalah hal biasa. Bahkan fluktuasi hingga 10% masih tergolong normal dalam dunia kripto,” jelasnya.

Senada dengan itu, Tracy Jin, COO dari platform perdagangan MEXC, mengatakan bahwa aksi ambil untung menjadi penyebab utama koreksi. “Banyak trader mengambil keuntungan, terutama dari proyek-proyek yang memiliki volatilitas tinggi,” katanya.

Ia juga menyebut faktor makroekonomi sebagai pendorong tambahan, seperti penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah, yang biasanya mengurangi minat terhadap aset berisiko seperti kripto.

Data Inflasi Tak Cukup Menahan Tekanan

Penurunan altcoin terjadi meskipun data inflasi AS kemarin cukup menggembirakan. Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Mei naik hanya 2,4% secara tahunan, lebih rendah dari seluruh 73 prediksi dalam survei Bloomberg. Data ini sempat mendorong reli singkat, dengan Bitcoin, Ethereum, dan Solana masing-masing mencatatkan kenaikan dalam satu jam pertama pasca laporan dirilis.

Namun, kenaikan tersebut terbukti tidak berkelanjutan, terutama bagi altcoin yang rentan terhadap tekanan ambil untung dan sentimen eksternal.

Dogecoin di Ambang Tren Turun Jangka Menengah

Paul Howard, Senior Director di Wincent, menyebut penurunan saat ini masih berada dalam kisaran wajar untuk aset-aset yang ia sebut sebagai “Made in USA basket”, dengan volatilitas harian di kisaran +/-5%. Namun, ia memberikan catatan khusus untuk Dogecoin.

Menurutnya, DOGE kemungkinan akan memasuki fase penurunan menengah setelah adanya perseteruan publik antara tokoh pendukungnya, Elon Musk, dan mantan Presiden AS Donald Trump.

Optimisme Jangka Menengah Masih Terjaga

Meski pasar sedang lesu, beberapa analis tetap menunjukkan optimisme terhadap prospek jangka menengah altcoin. Tracy Jin meyakini bahwa jika Bitcoin mampu bertahan di atas level $100.000 dan arus masuk institusional terus berlanjut, maka minat terhadap altcoin akan kembali.

“Kita sedang berada di fase overload jangka pendek, yang mungkin menjadi titik awal dari dorongan pertumbuhan berikutnya,” ujarnya.

Dengan ketidakpastian global dan sentimen investor yang cepat berubah, pasar kripto tampaknya masih akan dipenuhi dinamika dalam beberapa pekan ke depan—baik berupa peluang maupun tantangan yang harus diantisipasi oleh para pelaku pasar.

Airul Anwar

Airul Anwar adalah seorang crypto enthusiast yang aktif mengikuti perkembangan industri crypto dan blockchain sejak tahun 2017. Ia juga dikenal sebagai Founder Mastah SEO, platform digital yang menyajikan berita, strategi, dan tren terbaru seputar SEO dan digital marketing.