Kriptopedia — Spekulasi mengenai peluncuran ETF XRP oleh BlackRock semakin ramai diperbincangkan setelah pernyataan dari Presiden ETFStore, Nate Geraci. Ia memperkirakan bahwa BlackRock, yang saat ini mendominasi pasar ETF Bitcoin dan Ethereum, tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memasuki pasar ETF XRP. Banyak pelaku pasar meyakini bahwa kehadiran BlackRock dalam ruang ini hanyalah soal waktu, bukan lagi kemungkinan.
Dominasi BlackRock Picu Ekspektasi
Hingga kini, BlackRock memang belum mengajukan permohonan resmi untuk ETF XRP. Namun menurut Nate Geraci, keterlambatan ini tampaknya disengaja dan merupakan bagian dari strategi besar perusahaan. Geraci menilai bahwa BlackRock tidak akan tinggal diam melihat para pesaingnya merangsek masuk ke pasar ETF XRP tanpa memberikan respons.

Strategi semacam ini bukan hal baru bagi BlackRock. Perusahaan ini dikenal menunggu waktu yang tepat sebelum meluncurkan produk ke sektor baru. Pendekatan tersebut terbukti efektif di pasar ETF Bitcoin, di mana iShares Bitcoin Trust milik BlackRock berhasil menarik arus dana sebesar $49 miliar, mengungguli semua pesaing. Hal serupa terjadi pada ETF Ethereum mereka, yang telah mencatatkan dana kelolaan lebih dari $5,2 miliar.
Sementara itu, para pesaing seperti Grayscale, Bitwise, Franklin Templeton, dan WisdomTree sudah lebih dulu mengajukan permohonan ETF XRP ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Total ada sekitar 15 aplikasi ETF XRP yang saat ini dalam tahap peninjauan, menunjukkan besarnya minat investor terhadap aset ini. Absennya BlackRock justru menjadi sinyal bahwa perusahaan ini tengah menanti saat yang tepat untuk masuk.
Regulasi Masih Jadi Penghalang
Meskipun pengadilan AS telah memutuskan bahwa XRP bukanlah sekuritas, SEC belum memberikan kejelasan hukum secara formal. Bagi institusi seperti BlackRock, kepastian regulasi menjadi syarat mutlak untuk peluncuran produk ETF baru. Ketidakjelasan status XRP kemungkinan menjadi salah satu alasan mengapa BlackRock masih belum mengambil langkah.
Selain itu, meskipun kontrak berjangka (futures) XRP sudah diluncurkan di CME pada bulan Mei dengan volume $19 juta di hari pertama, pasar derivatif ini masih dalam tahap perkembangan. Para analis menilai, pasar derivatif yang lebih matang dibutuhkan untuk mendukung peluncuran ETF. Ini juga menjadi salah satu aspek yang mungkin sedang diperhatikan oleh BlackRock.
Likuiditas dan Strategi Jangka Panjang
Faktor likuiditas juga menjadi pertimbangan penting. XRP memang dikenal memiliki likuiditas tinggi, namun beberapa analis berpendapat bahwa masih ada jarak antara likuiditas saat ini dan standar institusional yang dibutuhkan untuk ETF skala besar. Geraci menyebutkan bahwa BlackRock kemungkinan sedang mengevaluasi seluruh faktor ini secara komprehensif.
Langkah-langkah BlackRock di pasar ETF sebelumnya menunjukkan bahwa mereka lebih memilih strategi jangka panjang ketimbang terburu-buru masuk ke pasar. Perusahaan ini kerap mengutamakan waktu yang tepat dan kondisi yang matang sebelum meluncurkan produk. Jika pendekatan ini diterapkan kembali, maka ETF XRP dari BlackRock kemungkinan akan hadir begitu semua elemen pendukung telah tersedia.
Kendati belum ada pengajuan resmi dari BlackRock, pernyataan dari Presiden ETFStore memperkuat dugaan bahwa perusahaan raksasa ini tengah mempersiapkan langkah strategis untuk masuk ke pasar ETF XRP. Dengan rekam jejak sukses di ETF Bitcoin dan Ethereum, serta pendekatan berbasis waktu dan analisis menyeluruh, bukan tidak mungkin BlackRock akan menjadi pemain dominan di ETF XRP di masa depan.
Jika semua kondisi—dari regulasi hingga pasar derivatif—berkembang sesuai harapan, peluncuran ETF XRP oleh BlackRock bisa menjadi salah satu momen paling penting dalam sejarah adopsi institusional XRP.