Industri keuangan digital Eropa kedatangan pemain baru yang siap mengguncang pasar. Paxos, perusahaan fintech terkemuka, resmi meluncurkan stablecoin Global Dollar (USDG) di Uni Eropa dengan mematuhi aturan ketat MiCA.

Langkah ini menandai babak baru dalam perkembangan stablecoin global, dengan Paxos menggandeng platform besar seperti Kraken dan Gate sebagai distributor utama di kawasan Eropa. Model bisnis yang digunakan Paxos juga menarik perhatian, karena mereka membagikan sebagian besar pendapatan dari cadangan stablecoin kepada mitra distribusi—sebuah terobosan yang jarang ditemui di industri ini.

Walter Hessert, Kepala Strategi Paxos, menyatakan, “USDG adalah stablecoin global berbasis dolar AS yang sepenuhnya diatur dan telah memenuhi standar MiCA. Kini, stablecoin ini tersedia di Uni Eropa sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan aset digital yang diawasi regulator keuangan dan memberikan perlindungan terbaik bagi konsumen.”

Paxos juga berkolaborasi dengan berbagai institusi ternama secara global seperti Anchorage Digital, Fiserv, Mastercard, Robinhood, dan Worldpay. Meski masih tergolong baru, total penerbitan USDG saat ini telah mencapai 320 juta dolar AS.

Strategi Ekspansi & Akuisisi di Eropa

USDG awalnya diterbitkan di bawah regulasi Singapura, di mana Paxos telah lama beroperasi dan mendapatkan izin. Untuk memperkuat kehadiran di Eropa, Paxos mengakuisisi Membrane Finance asal Finlandia pada tahun lalu yang telah mengantongi lisensi MiCA. Perusahaan ini kini beroperasi dengan nama Paxos Issuance Europe, memperluas jangkauan stablecoin di benua biru.

Tantangan Regulasi Stablecoin di Uni Eropa

Peluncuran USDG di Eropa juga menyoroti isu penting terkait pengelolaan stablecoin lintas yurisdiksi. Uni Eropa memiliki persyaratan khusus, termasuk mewajibkan stablecoin seperti USDG untuk menyimpan setidaknya 30% cadangannya dalam bentuk uang tunai di bank lokal Eropa. Hal ini menciptakan tantangan operasional tersendiri dalam manajemen stablecoin skala global.

Iklan

Menariknya, meski ada pemisahan aset cadangan untuk token uang elektronik (EMT) yang diterbitkan di Eropa, Paxos hanya menggunakan satu smart contract di tiap blockchain untuk seluruh stablecoin secara global. Pengelolaan dilakukan dengan mekanisme rebalancing cadangan secara rutin. Uni Eropa mewajibkan bursa kripto memberikan laporan harian kepada penerbit EMT, sehingga Paxos dapat memantau jumlah stablecoin yang beredar di wilayah tersebut, kecuali untuk saldo yang disimpan mandiri oleh pengguna. Dalam white paper-nya, Paxos menyatakan akan melakukan rebalancing minimal setiap minggu, dan frekuensi ini bisa meningkat seiring pertumbuhan stablecoin.

Namun, sebagian anggota parlemen Uni Eropa masih menyoroti potensi risiko dari metode rebalancing ini. Mereka khawatir jika terjadi krisis, non-residen bisa menebus stablecoin melalui Eropa karena lebih murah dan langsung dari penerbit. Saat menyusun regulasi MiCA, Uni Eropa sengaja tidak mengakui penerbitan stablecoin dari luar kawasan, dan menganggap metode rebalancing tersebut menyerupai penerbitan lintas negara secara tidak langsung.

Inovasi Paxos melalui peluncuran USDG di Uni Eropa jelas menjadi sorotan, baik dari sisi peluang maupun tantangan regulasi. Dengan berkembangnya pasar stablecoin dan pengawasan yang semakin ketat, lanskap keuangan digital di Eropa dipastikan akan semakin dinamis ke depannya.