Setelah mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada 2024, Ripple (XRP) berada dalam posisi yang menarik untuk melanjutkan perjalanannya di tahun 2025. Meskipun pasar kripto penuh dengan ketidakpastian, berbagai faktor kunci diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan bagi Ripple (XRP).
Dengan dukungan dari berbagai faktor, baik di sisi fundamental maupun teknikal, Ripple (XRP) diperkirakan akan terus menunjukkan potensi pertumbuhannya yang kuat di tahun ini. Adapun, berikut adalah empat faktor utama yang diyakini akan mendorong harga Ripple (XRP) melejit di 2025:
1. Berakhirnya Sengketa dengan SEC
Setelah bertahun-tahun terjebak dalam sengketa hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Ripple akhirnya mendekati penyelesaian. Kasus ini mencuat pada 2020, saat SEC menuduh Ripple telah mengumpulkan US$1,3 miliar melalui penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.
Namun, kemenangan penting diraih Ripple pada Juli 2023. Pengadilan memutuskan bahwa Ripple (XRP) bukanlah sekuritas selama diperdagangkan di bursa publik, membuka peluang baru bagi Ripple untuk kembali menegaskan posisinya di dunia kripto.
Sementara itu, Oktober 2023 menjadi momen signifikan ketika SEC menarik tuntutan terhadap para pendiri Ripple. Meski begitu, SEC masih mengupayakan denda finansial yang signifikan terhadap perusahaan tersebut.
Perubahan besar lainnya mungkin datang dari rencana pengunduran diri Ketua SEC, Gary Gensler, pada Januari 2025. Dengan Paul Atkins, tokoh yang dikenal lebih mendukung kripto, diprediksi menjadi penggantinya, banyak pihak optimistis bahwa Ripple akan keluar sebagai pemenang mutlak dalam saga ini.
2. Potensi Persetujuan ETF
Di luar masalah hukum, Ripple terus berinovasi untuk meningkatkan nilai XRP. Salah satu inisiatif terbaru adalah pengajuan persetujuan ETF berbasis XRP oleh beberapa perusahaan besar, termasuk Bitwise, Canary Capital, dan WisdomTree.
PolyMarket, platform prediksi berbasis blockchain, memperkirakan peluang persetujuan ETF XRP pada tahun 2025 mencapai 71 persen. Jika ETF ini mendapatkan lampu hijau, dampaknya dapat sangat positif, baik bagi nilai Ripple (XRP) maupun persepsi pasar secara keseluruhan.
3. Isu Cadangan Strategis
Tak hanya itu, Ripple juga mempertimbangkan langkah strategis lain: pembentukan cadangan aset berbasis kripto. Dalam wawancara pada awal Januari 2025, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi potensi cadangan strategis yang melibatkan XRP dan aset digital lainnya.
Walaupun belum ada keputusan resmi, komunitas XRP melihat peluang ini sebagai potensi besar untuk mendongkrak nilai dan stabilitas Ripple (XRP) di pasar.
4. Faktor Teknikal yang Mendukung
Selain dorongan dari faktor fundamental, analisis teknikal menunjukkan bahwa XRP berada dalam posisi yang menjanjikan. Pola grafik yang terbentuk selama beberapa minggu terakhir memperlihatkan konsolidasi yang sehat, menandakan potensi pergerakan besar ke depan.
Adapun, menurut analisis yang dilakukan oleh analis Kriptopedia menggunakan teori Elliott Wave, saat ini XRP diperkirakan tengah berada dalam fase wave 4, yang dikenal sebagai fase koreksi. Fase ini merupakan bagian dari pola lima gelombang yang lebih besar, yang terdiri dari tiga gelombang impulsif (wave 1, 3, dan 5) dan dua gelombang korektif (wave 2 dan 4).
Pola koreksi pada wave 4 ini menunjukkan struktur ABCDE, yang biasa terjadi dalam bentuk triangle. Pola ABCDE menggambarkan pergerakan harga yang fluktuatif dalam rentang harga tertentu sebelum akhirnya siap melanjutkan tren utama. Fase ini sering kali ditandai dengan konsolidasi harga, dengan fluktuasi yang lebih kecil dan terbatas dalam area support dan resistance tertentu.
Pada fase ini, investor dan trader biasanya menunggu momen yang tepat untuk masuk sebelum wave 5 dimulai, yang diperkirakan akan melanjutkan tren bullish yang lebih kuat. Berdasarkan pola ini, XRP berpotensi memasuki periode peningkatan harga yang lebih signifikan setelah menyelesaikan fase wave 4 dan breakout dari batas atas pola ABCDE.