Ekosistem Bitcoin kembali mendapat gebrakan besar dengan hadirnya Botanix, jaringan layer-2 terbaru yang resmi meluncurkan mainnet pada Selasa lalu. Langkah ini digadang-gadang menjadi pintu masuk bagi aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) langsung di atas jaringan Bitcoin.
Botanix mengusung visi untuk menghadirkan pengalaman DeFi seperti trading, pinjam-meminjam, hingga staking, semuanya berbasis Bitcoin dan berjalan di atas Bitcoin. Inovasi ini menarik perhatian banyak pihak karena menawarkan kombinasi desain Ethereum dengan kekuatan dan kepercayaan jaringan Bitcoin.
Desentralisasi Sejak Awal
Didirikan pada tahun 2023, Botanix menegaskan komitmennya pada prinsip desentralisasi sejak awal peluncuran. Jaringan ini dijalankan oleh federasi operator node independen yang mencegah adanya kontrol tunggal dari pihak manapun, termasuk tim pengembang sendiri.
Sejauh ini, sebanyak 16 entitas telah setuju menjadi pengelola node Botanix, termasuk nama besar seperti Galaxy Digital dan Fireblocks. Dengan mekanisme ini, keamanan dan kedaulatan aset pengguna tetap terjaga.
Ekosistem DApps di Atas Bitcoin
Beberapa aplikasi decentralized (dApps) langsung meramaikan peluncuran mainnet Botanix. Di antaranya adalah Dolomite, sebuah protokol pasar uang dan bursa terdesentralisasi, serta GMX yang menawarkan perdagangan perpetual futures dengan leverage hingga 100x.
Keunggulan lain, Botanix mengadopsi standar “EVM-equivalent”. Ini berarti pengembang yang sudah terbiasa dengan Ethereum dapat memindahkan aplikasi mereka ke Botanix tanpa perlu modifikasi besar, sekaligus tetap menggunakan tool yang familiar.
Mendorong Utilitas Baru untuk Bitcoin
Botanix lahir di tengah tren pemanfaatan Bitcoin di luar sekadar transaksi keuangan. Setelah kemunculan Ordinals pada 2023 yang memungkinkan kreasi musik, gim, hingga NFT di atas Bitcoin, protokol lain seperti BRC-20, Runes, dan peluncuran USDT oleh Tether pun makin memperkaya ekosistem Bitcoin.
Menurut data CoinGecko, Bitcoin kini menguasai sekitar 62% dari total nilai pasar kripto global yang mencapai USD 2,1 triliun. Botanix dan proyek serupa menargetkan agar cadangan likuiditas besar milik investor Bitcoin dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk DeFi, tidak hanya sekadar disimpan.
Potensi Pengembangan & Edukasi
Peneliti dari Binance menilai DeFi berbasis Bitcoin berpotensi membuka likuiditas BTC yang selama ini tidak produktif, sekaligus meningkatkan efisiensi modal dan imbal hasil bagi para investor. Hal ini mendorong integrasi Bitcoin oleh berbagai jaringan layer-1 lain seperti Sui, Cardano, hingga Aptos.
Bersamaan dengan peluncuran mainnet, Botanix juga memperkenalkan “Bitcoin 2100”, sebuah gim berbasis peramban yang mengedukasi pemain tentang potensi pemrograman di Bitcoin. Gim ini memungkinkan pengguna mengumpulkan Bitcoin gratis dalam jumlah kecil sambil belajar teknologi di baliknya.
Dengan peluncuran mainnet dan ekosistem aplikasi baru, Botanix membuka jalan bagi masa depan Bitcoin yang lebih dinamis, terdesentralisasi, dan produktif di ranah keuangan terdesentralisasi.