Kriptopedia — Bitcoin mencatatkan titik terendah dalam dua bulan terakhir setelah harga menyentuh $89.491 pada hari ini, Senin (13/1). Penurunan ini sekaligus mencerminkan pelemahan sebesar 17,38% dari all-time high yang berhasil dicapai pada Desember 2024 lalu, di mana Bitcoin sempat mencapai $108.316.
Meskipun harga mulai menunjukkan rebound kecil, tekanan di pasar kripto tetap terasa berat. Para investor lantas bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab penurunan harga Bitcoin hari ini?
Kenaikan Imbal Hasil Obligasi
Penurunan ini tidak lepas dari dampak laporan pekerjaan di Amerika Serikat yang jauh melampaui ekspektasi. Data ini memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang kemudian memupus harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Sebaliknya, pasar kini mempersiapkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang menjadi ancaman besar bagi aset berisiko seperti Bitcoin.
Penguatan Index Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang kini berada di level 110, memberikan tekanan tambahan pada Bitcoin. Penguatan dolar cenderung mengalihkan minat investor ke aset yang lebih stabil, meninggalkan Bitcoin dan aset alternatif lainnya dalam kondisi sulit.
Sinyal Bearish dari Sisi Teknikal
Secara teknikal, grafik Bitcoin mengindikasikan tanda-tanda bearish yang semakin nyata. Pola klasik “head and shoulders” yang dikenal sebagai sinyal negatif, telah muncul di grafik harga. Ketika Bitcoin menembus level support di $91.600, banyak analis melihat ini sebagai konfirmasi bahwa tren penurunan dapat berlanjut.
Analis yang fokus dengan teori Elliott Wave, XForceGlobal juga sudah sejak Desember lalu membagikan pandangannya terkait potensi penurunan harga Bitcoin. Dilansir dari akun X miliknya, XForceGlobal menyebutkan bahwa Bitcoin saat ini sedang membentuk wave 4 yang merupakan wave koreksi.
Lebih lanjut, XForceGlobal juga menyebutkan bahwa Bitcoin berpotensi mengalami penurunan hingga harga $80.000.
Tak hanya sebatas itu, berdasarkan berita yang kami terbitkan sebelumnya, pasar cryptocurrency telah mengalami penurunan signifikan dalam 30 hari terakhir. Kapitalisasi pasar totalnya menyusut sebesar 9,577%, sementara inflow mengalami penurunan tajam hingga 56,70%
Ke Mana Arah Bitcoin Selanjutnya?
Meskipun harga Bitcoin mulai rebound perlahan setelah sempat menyentuh $89.491, pasar masih mencari kejelasan arah pergerakan selanjutnya. Namun, dengan kombinasi tekanan ekonomi global dan sinyal teknikal bearish, perjalanan Bitcoin menuju pemulihan tampaknya akan penuh tantangan.