Kriptopedia — Anthony Scaramucci, pendiri SkyBridge Capital, kembali menghidupkan perdebatan lama soal potensi Solana sebagai pesaing utama Ethereum. Dalam gelaran DigiAssets 2025 Conference, Scaramucci menyatakan keyakinannya bahwa Solana (SOL) punya peluang untuk menyalip Ethereum (ETH) di masa mendatang.
“Saya pikir SOL akan melampaui ETH,” kata Scaramucci di hadapan peserta konferensi, meski ia mengaku tidak terlalu banyak mendalami Ethereum. “Saya tidak punya opini negatif soal Ethereum, saya hanya lebih memahami cerita Solana,” imbuhnya.
Scaramucci juga membagikan portofolio kripto perusahaannya. SkyBridge Capital, menurutnya, menyimpan investasi bernilai sembilan digit dalam Bitcoin dan Solana. “Sekitar 40% dana klien kami tersebar di aset digital, termasuk melalui Multicoin Capital dan Brevan Howard Digital,” jelasnya. Ia menambahkan, SkyBridge juga mengelola dana khusus kripto senilai sekitar $300 juta, yang terdiri dari Solana, Avalanche, Polkadot, dan Bitcoin.
Solana vs Ethereum
Meski terdengar optimistis, realita di pasar menunjukan persaingan ketat. Tahun ini, setelah sempat menyentuh rekor harga $293,31 pada Januari 2025, harga Solana turun ke kisaran $145 atau turun sekitar 23,2% sepanjang tahun berjalan. Ethereum juga mengalami penurunan, yakni 24,75% sejak awal tahun. Dari sisi kapitalisasi pasar, Solana saat ini berada di atas $76 miliar, sedangkan Ethereum masih kokoh di posisi kedua setelah Bitcoin dengan nilai $304 miliar.
Namun begitu, Scaramucci tidak menyebutkan secara spesifik kapan Solana bisa menyalip Ethereum dalam hal kapitalisasi pasar. Pandangannya pun bertolak belakang dengan analisis dari Standard Chartered. Dalam sebuah riset yang dirilis bulan lalu, bank tersebut memperkirakan Solana akan tertinggal dari Ethereum dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Standard Chartered memproyeksikan Solana akan mencapai harga $275 pada akhir 2025 dan $500 di 2029, sementara Ethereum diperkirakan menembus $4.000 tahun depan dan lebih dari $7.500 di 2029. Mereka menilai, menurunnya euforia meme coin membuat penggunaan Solana ikut turun, sementara masalah skalabilitas juga menghambat adopsi lebih luas.
Di sisi lain, analis dari Cantor Fitzgerald justru sejalan dengan keyakinan Scaramucci. Mereka menilai perusahaan publik yang mengoleksi Solana di neraca keuangan punya potensi pertumbuhan lebih besar dibanding yang mengandalkan Ethereum. Dalam laporan terbaru, Cantor Fitzgerald menegaskan, “Jika membandingkan Layer-1, teknologi Solana secara signifikan lebih unggul dari Ethereum di hampir semua aspek.”
Perdebatan soal masa depan Solana dan Ethereum pun kian menarik untuk diikuti, seiring dinamika pasar dan inovasi teknologi blockchain yang terus berkembang.
Selalu update dunia Cryptocurrency dan Blockchain bersama Kriptopedia – ikuti kami di Google News sekarang!
